world.svg
Apakah Investor Konvensional akhirnya pindah ke Bitcoin?
Apakah Investor Konvensional akhirnya pindah ke Bitcoin?

Read In English

Harganya yang terus naik semenjak pandemi,

Bitcoin jadi tujuan investor konvensional

Setelah krisis finansial yang melanda dunia pada tahun 2008 lalu, Bitcoin lahir. Namun, para investor besar Wall Street pada saat itu memandangnya secara skeptis dan beranggapan Bitcoin sebagai investasi yang ”tidak jelas”. Namun, banyak investor besar sekarang yang “bantin setir” ke Bitcoin. Harga Bitcoin (BTC) baru saja mencapai all time high terbarunya lagi dan menembus angka US $ 50.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah Bitcoin. Apakah ini tanda cryptocurrency akhirnya bisa menjadi aset yang bisa diterima oleh investor konvensional?

Seperti yang sudah diketahui, sudah banyak perusahaan besar ternama yang sekarang sudah menerima cryptocurrency sebagai alat transaksi pembayaran. Mulai dari Paypal, Tesla, Mastercard, dan baru-baru ini adalah Apple. Transaksi tersebut melalui perusahaan pihak ketiga yang bernama Bitpay. Pihak Bitpay mengungkapkan bahwa hadirnya layanan ke Apple Pay akan mempermudah para pengguna dalam membeli berbagai produk yang diproduksi oleh Apple. “Kami memiliki ribuan pengguna aplikasi Bitpay Wallet menggunakan Bitpay Card yang selalu mencari tempat dan cara untu kemnggunakan kripto mereka. Menambahkan Apple Pay dan segera Google serta Samsung Pay semakin memudahkan penggunaan Bitpay Card di banyak tempat dari barang sehari-hari hingga pembelian barang mewah,” ujar CEO Bitpay, Stephen Pair sebagaimana yang dikutip dari Ubergizmo.

Cryptocurrency adalah Aset “Hantu”

Tidak seperti investasi fundamental seperti emas, properti, dan saham, cryptocurrency bukanlah pilihan pertama di antara investor tradisional dan institusional. Beberapa alasan mengapa adalah; Stigma yang masih melekat di benak investor konvensional adalah Bitcoin dianggap sebagai aset “hantu”. Hal ini karena aset kripto (cryptocurrency) adalah bentuk aset digital yang tidak berwujud. Faktor lainnya adalah Bitcoin memiliki jumlah terbatas sebesar 21 juta Bitcoin. Ditambah juga dengan harganya yang terkenal sangat fluktuatif.

Bitcoin adalah sebuah gelembung besar atau “Bubble”

Para analis menilai bahwa Bitcoin sangat beresiko. Bitcoin juga memiliki volatilitas yang tinggi dan menimbulkan kekhawatiran baru akan gelembung besar alias bubble yang terakhir dialami pasar empat tahun lalu. Meski begitu, sebagian analis tetap menilai bahwa Bitcoin adalah bentuk keuangan baru dan inovatif di masa depan. Kepala Eksekutif Broker Cryptocurrency Bitpanda, Eric Demuth, menggambarkan Bitcoin sebagai “emas digital baru”, yang dihargai oleh investor yang berusaha untuk mendiversifikasi aset dan menjaga dari inflasi.

Dari anti Bitcoin, sampai menjadi investor Bitcoin

Bitcoin sudah ada sejak 2009, tetapi popularitasnya baru mulai meroket di khususnya kalangan investor institusional di awal pandemi tahun lalu. Bitcoin mungkin merupakan aset kripto paling populer, tetapi tidak semua orang menyukai Bitcoin. Ada banyak skeptis terhadap Bitcoin dan cryptocurrency, terutama di kalangan investor konvensional. Namun, ada juga beberapa skeptis yang awalnya anti Bitcoin, kini berubah menjadi investor Bitcoin. Berikut adalah beberapa nama skeptis terkenal yang akhirnya “berubah pikiran” tentang Bitcoin:

1. Niall Ferguson

Niall Ferguson adalah penulis buku ‘The Ascent of Money’. Pada tahun 2019, Niall mengatakan bahwa dia “sangat salah” tentang Bitcoin dan cryptocurrency. Kesadaran ini datang lima tahun setelah Niall membeli Bitcoin dan mengatakan itu adalah “keputusan investasi terburuk dalam hidup putranya”.

2. Joe Weisenthal

Mantan editor eksekutif situs web bisnis terkemuka Business Insider pernah menulis bahwa ‘Bitcoin adalah lelucon’ dan sebuah gelembung. “Bitcoin bukanlah mata uang masa depan. Hanya sekitar sebulan kemudian, dia menulis ‘Saya Mengubah Pikiran Saya Tentang Bitcoin’ di mana dia mencabut pernyataan awalnya tentang Bitcoin. “Dulu saya mengira itu adalah lelucon, sekarang, saya tidak lagi beranggapan seperti itu. Sekarang, saya tidak tahu bagaimana masa depannya, ”.

3. Don Tapscott

Bagi yang hobi membaca buku-buku mengenai cryptocurrency, nama Don Tapscott. Don Tapscott mungkin terdengar tidak asing. Don Tapscott adalah penulis bersama buku ‘Blockchain Revolution’. Sebelum menjadi penulis buku tersebut, dia seorang yang skeptis tentang Bitcoin. Tapscott berubah pikiran dan berkata: “Saya telah berubah pikiran. Sekarang saya pikir teknologi blockchain akan mengubah banyak institusi kita di masyarakat.

4. Elon Musk

Pada November 2017, Musk membantah tuduhan salah satu mantan pekerja magang SpaceX bahwa dirinya adalah Satoshi Nakamoto, penemu misterius dari Bitcoin. Musk sebenarnya bukan termasuk yang skeptis terhadap Bitcoin, tetapi memang dia bukan sebagai “supporter” Bitcoin pada awalnya. Pada tahun 2018 ketika ditanya di Twitter, tentang berapa banyak Bitcoin yang dimilikinya, dia menjawab bahwa secara mengejutkan hanya memiliki 0,25 Bitcoin yang dikirim oleh seorang temannya beberapa tahun yang lalu. Dan mengakui tidak memiliki kepemilikan aset kripto apapun.

Pada tahun 2021, perusahaan miliknya yaitu Tesla membeli US$ 1,5 miliar dalam Bitcoin dan mengatakan akan segera menerima pembayaran dalam bentuk cryptocurrency. Musk juga mengubah profil Twitternya menjadi #Bitcoin,membuat harga Bitcoin melonjak dalam sekejap! Dan dalam penampilannya di aplikasi Clubhouse baru-baru ini, ia mengatakan bahwa dirinya adalah “supporter Bitcoin.”

Bitcoin Mencapai Kapitalisasi pasar $ 1 Triliun untuk Pertama Kalinya

Harga Bitcoin (BTC) sekarang telah mencapai level tertinggi baru sepanjang masa di angka $ 56.045. (pada waktu penulisan artikel ini), mendorong kapitalisasi pasar Bitcoin di atas $ 1 triliun, menurut platform metrik crypto CoinGecko. Kapitalisasi pasar adalah jumlah total koin yang beredar saat ini dikalikan dengan harga pasarnya saat ini. Pada dasarnya, nilai gabungan dari semua BTC yang ada.

Seperti yang diketahui, berinvestasi dalam Bitcoin dan mata uang kripto lainnya merupakan aset digital investasi berisiko tinggi. Dan nilai Bitcoin yang sering berfluktuasi dan itu tidak dapat diprediksi. Penting dicatat bahwa, sebelum Anda berinvestasi di perusahaan atau aset apa pun, Anda harus memahaminya dengan jelas. Dan jika menyangkut cryptocurrency, maka Anda harus lebih berhati-hati dan memahami risiko yang terlibat di dalamnya. Jadi, apakah Anda seorang yang skeptis, atau seorang yang percaya?

Untuk pertanyaan, saran, dan masukan, silahkan kunjungi kami di roadmap.usenobi.com atau gabung di Telegram kami.

#GrowYourCrypto #GrowWithNOBI

Artikel ini membantu kamu ngga?

Bagikan :

Kabar Menarik

NOBI Strategy, Cara Mudah Gandakan Aset Kripto
Cara Mudah Masuk dan Mendaftar di Nobi
Cara Mudah Deposit di Nobi
Yield Farming: Kenapa Menjadi Tren?
Cara Mudah Bergabung di Produk NOBI
NOBI Highlight Juni 2023
NOBI Highlight Juni 2023
Juni NOBI Promo Extra Crypto Cashback
Juni Promo Extra Crypto Cashback
Juni Promo Extra Crypt...
NOBI Highlight Mei 2023
NOBI Highlight Mei 2023
Promo NOBI Bitcoin Pizza Day
Promo Bitcoin Pizza Day
Promo Bitcoin Pizza Day
NOBI Highlight April 2023
NOBI Highlight April 2023
Promo Bulan Berkah Cashback Berlimpah
Promo Bulan Berkah Cashback Berlimpah
Promo Bulan Berkah Cas...