Pergerakan pasar aset kripto minggu lalu tampaknya mulai pulih dan berjuang untuk tidak ambrol lebih dalam lagi di tengah sinyal resesi yang semakin intensif.
Mengutip dari laman CoinMarketCap pada Kamis (7/7), 10 aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasarnya telah berada di zona hijau selama 24 jam terakhir. Nilai bitcoin (BTC) telah meroket sebesar 2,73% menjadi $20.396 dalam 2 jam terakhir.
Sementara itu, nasib aset kripto lainnya seperti Ethereum (ETH) juga terlihat lebih kinclong, yaitu dengan kenaikan sebesar 58% menjadi $1,170,04 pada waktu yang sama. Binance Coin (BNB), Dogecoin (DOGE) dan Cardano (ADA) juga masing-masing naik sebesar 3,06%, 2,81% dan 2,50%.
Para trader dan juga ahli kemudian melihat aksi lonjakan di pasar kripto ini sebagai akibat dari investor yang mulai semakin antusias pasca penguatan kembali indeks pasar saham AS.
Ahli juga mengungkapkan bahwa kondisi ini terbilang hal yang wajar. Mengingat aset kripto cenderung berkaca pada pasar saham AS, dengan tujuan untuk melihat ketertarikan pasar secara menyeluruh terhadap aset yang berisiko secara umum.
Jika kita mengacu pada laporan paling baru dari Coin Metrics, korelasi antara aset kripto dan indeks saham Amerika Serikat kini telah mencapai level tertingginya di kuartal kedua tahun 2022 sejak bulan Maret 2020. Sehingga, kita bisa mengatakan bahwa Bitcoin dan ekuitas AS bergerak hampir beriringan.
Untuk sekarang, para trader dan investor masih menunggu perilisan data inflasi AS yang dijadwalkan meluncur pekan ini. Data ini penting karena dapat menjadi indikator akurat terkait apakah kebijakan moneter yang terbilang agresif oleh The Fed berhasil ataukah tidak.
Dengan demikian, jika inflasi berhasil ditekan dan diikuti oleh indikator ekonomi lainnya, maka diprediksi para investor akan merasa lebih percaya diri untuk memasuki pasar kripto.
Artikel Terkait