Mengenal Crypto Fear and Greed Index
Seberapa Efektifkah Crypto Fear and Greed Index untuk Membantu Kita Memahami Sentimen Pasar?
Apa Itu Crypto Fear and Greed Index?
Di tengah bear market seperti saat ini, pastinya kamu akan lebih sering mendengar istilah Crypto Fear and Greed Index dari biasanya. Tapi, apa sih sebenarnya arti dari Crypto Fear and Greed Index itu? Yuk, simak penjelasan sederhananya.
Secara umum, Fear and Greed Index adalah sebuah indeks yang seringkali trader dan investor gunakan untuk mengukur sentimen terhadap pasar. Indeks ini terdiri dari beberapa jenis data yang dapat memberikan kita informasi terkait apakah pasar sedang bullish ataukah bearish. Secara spesifik, indeks ini mampu memberikan indikasi dua emosi yang berlawanan, yakni ketakutan (fear) dan keserakahan (greed).
Apa Saja Indikator Penilaian / Komponen Fear and Greed Index?
Crypto Fear and Greed Index biasanya dinilai berdasarkan enam indikator. Keenam indikator ini dihasilkan dari kombinasi parameter yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, di antaranya:
1. Volatilitas (25%)
Indikator ini akan berguna untuk membandingkan volatilitas sebuah aset kripto waktu sekarang atau saat ini dan penarikan maksimumnya dengan nilai rata-rata dari 30 dan 90 hari terakhir. Ketika kita menyaksikan terjadinya kenaikan tajam dalam hal volatilitas, maka itu bisa memberikan kita sinyal bahwa market sedang berada dalam kondisi ketakutan (fear).
2. Market Momentum/Volume (25%)
Market momentum mengombinasikan antara volume dan momentum pasar sebuah aset kripto saat ini dan membandingkannya dengan rata-rata 30 dan 90 hari terakhir. Ketika momentum ke atas menguat, maka ini dapat kita jadikan sebagai sinyal pasar yang sedang bullish.
3. Media Sosial (15%)
Indikator di media sosial memanfaatkan analisis sentimen yang dikalkulasi dari jumlah unggahan, balasan, dan tagar dari Twitter. Apabila kita melihat adanya peningkatan yang tajam dalam hal interaksi dalam waktu yang singkat, maka pasar bisa kita golongkan sedang berada dalam kondisi Greedy.
4. Dominasi Pasar (10%)
Aspek ini bisa kita jadikan ukuran terkait berapa banyak kapitalisasi pasar yang suatu aset kripto miliki dari total pangsa kapitalisasi pasar aset kripto secara keseluruhan. Semakin besar dominasi aset kripto tersebut, maka akan semakin sedikit spekulasi yang ada untuk aset kripto lainnya, yang mungkin menandakan perspektif bearish di antara para trader dan investor.
5. Tren Terkini (10%)
Tren dapat kita ketahui dengan cara memperhatikan tren pencarian Google untuk istilah terkait sebuah aset kripto. Untuk melihat tren, kamu perlu mempertimbangkan volume pencarian serta rekomendasi dari situs terpopuler.
6. Survei (15%)
Survei mingguan biasanya dilakukan pada platform polling untuk melihat apa yang dipikirkan para trader dan investor mengenai kondisi pasar. Akan tetapi, belakangan ini metode survei seperti ini sudah jarang sekali dijadikan sebagai patokan untuk Fear and Greed Index.
Bagaimana Crypto Fear and Greed Index Bekerja?
Crypto Fear and Greed Index dimulai dari kisaran angka 0 hingga 100. Skor yang lebih rendah menunjukkan bahwa ada lebih banyak ketakutan di pasar saat ini. Sementara itu, skor yang lebih tinggi menunjukkan bahwa keserakahan mulai menghantui pasar.
Selanjutnya, ada beberapa level Fear. Di antaranya, ada “Extreme Fear” yang berada pada kisaran skor antara 0 dan 24. Kemudian, level “Fear” antara area 25 dan 49. Sedangkan, apabila indeks berada pada kisaran angka 50, maka bisa kita anggap sebagai “Netral.” Tetapi, jika level tersebut berada di level antara 51 dan 74, maka ia menunjukkan ada “Greed” di market saat ini. Lebih parah lagi, indeks akan mengalami peningkatan tajam menjadi “Extreme Greed” dengan skor lebih dari 75.
Secara spesifik, kita dapat membagi skala indeks ke dalam kategori berikut:
- 0-24: Extreme Fear (oranye)
- 25-49: Fear (amber/kuning)
- 50-74: Greed (hijau muda)
- 75-100: Extreme Greed (hijau)
Ketika indeks mencatat adanya Extreme Fear, banyak investor atau trader yang menjual dan kemudian menurunkan (dump) harga di pasar. Kondisi ini pastinya bisa menjadi peluang beli yang baik bagi kita, untuk membeli aset kripto di harga diskon. Ketika indeks berada pada level Extreme Fear, maka FOMO atau Fear of Missing Out (Fenomena Khawatir Akan Ketinggalan Tren) seringkali juga serta-merta menghampiri pasar. Oleh karenanya, kita tetap perlu berhati-hati dalam menggunakan indeks ini sebagai patokan.
Kesimpulan
Trader dan investor yang bijak biasanya mengumpulkan data pendukung sebelum memutuskan apakah akan membeli suatu aset kripto ataukah memilih untuk wait-and-see terlebih dahulu. Grafik, analisis fundamental, dan sentimen pasar semuanya dapat kita pelajari. Di mana instrumen-instrumen tersebut bisa sangat bermanfaat dalam proses kita melakukan riset terhadap aset terkait. Proses riset ini juga populer kita kenal dengan istilah DYOR (Do Your Own Research)..
Meski demikian, mempelajari setiap grafik (chart) lengkap dengan tiap indikatornya, metrik, serta indeks yang tersedia, sebenarnya bukanlah opsi yang paling efisien. Karena, aktivitas itu bisa sangat menguras waktu kita. Dengan Crypto Fear and Greed Index, kombinasi sentimen dan metrik fundamental yang disediakan bisa memberikan kita gambaran sekilas tentang ketakutan dan keserakahan pasar saat ini. Tapi, kita juga tidak bisa hanya mengandalkan satu indikator ini saja. Index ini dapat kita gunakan untuk sekadar mengetahui sentimen yang ada di pasar cryptocurrency secara umum.
Ide Crypto Fear and Greed Index sendiri sebenarnya berdasar pada Fear and Greed Index pasar saham, yang pertama kali diinisiasi oleh CNNMoney. Di mana, di dalamnya terkandung informasi penting yang bisa kita pelajari tentang potensi adanya jebakan ketika profit taking versus nilai beli dan hold.
Jadi, NOBI’s lebih memilih buy the dips, atau wait and see dulu nih di saat Indeks menunjukkan sinyal Extreme Fear?
NOBI tersedia di Google Play Store dan App Store. Download sekarang dan buat akun NOBI secara gratis dalam hitungan menit!