world

Cryptocurrency VS Saham

Mata uang kripto adalah aset investasi yang nilainya bisa naik atau turun. Begitu juga dengan Saham yang merupakan aset investasi yang nilainya bisa naik ataupun turun. Dalam hal bagaimana aset ini dibentuk, kripto adalah aset digital sedangkan saham adalah representasi dari sebuah perusahaan. Kedua aset ini bisa diperdagangkan, namun masing-masing memiliki peluang dan risiko masing-masing.

Pengenalan

Kehadiran mata uang kripto, terutama Bitcoin sebagai aset kripto pertama, memicu perdebatan di antara investor. Saham sendiri sudah ada sejak beberapa abad yang lalu dan kemudian menjadi populer hingga memperoleh status dapat dipercaya. Sementara mata uang kripto baru lahir beberapa tahun belakangan. Bisa dikatakan bahwa mata uang kripto adalah instrumen aset alternatif untuk saham, karena berupa aset digital, sementara kebanyakan saham mewakili bentuk fisik dari perusahaan yang menyediakan barang atau jasa.

Mari kita lihat bagaimana masing-masing aset ini bekerja.

Cara Kerja Mata Uang Kripto: Secara Singkat

Mata uang kripto adalah aset digital yang berjalan di jaringan blockchain. Berbentuk aset digital tanpa bentuk fisik. Asetnya menggunakan teknik enkripsi kriptografi untuk memverifikasi dan mengamankan transaksi yang disimpan pada jaringan blockchain yang terdistribusi. Sebagian besar mata uang kripto digunakan sebagai alat tukar untuk ekosistem terdesentralisasi dan industri keuangan terdesentralisasi. Mata uang kripto juga dapat digunakan sebagai aset lindung nilai terlepas dari sifat sifat volatilitasnya, meskipun menjadi investasi dengan risiko yang sangat tinggi. Nilai sebuah mata uang kripto ditentukan murni ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran.

Cara Kerja Saham: Secara Singkat

Saham mewakili sebagian dari kepemilikan perusahaan ataupun bisnis. Praktik ini sudah berlangsung selama ratusan tahun sejak masa eksplorasi dunia dimulai. Dalam rangka untuk mendanai pelayaran, perusahaan swasta mengumpulkan modal dari investor yang tertarik, sebagai gantinya investor memperoleh persentase dari hasil keuntungan perdagangan pelayaran tersebut. Di era modern ini, saham juga memberikan hak kepada investor untuk memperoleh sebagian dari keuntungan melalui dividen.

Perusahaan atau bisnis dapat mengeluarkan sahamnya ke masyarakat saat mereka membutuhkan dana untuk ekspansi bisnis. Nilai pasar saham ditentukan oleh permintaan dan penawaran, namun permintaan dan penawaran ini sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan dan faktor-faktor lain, seperti berita tentang perusahaan dan pengumuman relevan lainnya.

Perbedaan Utama Kripto dan Saham

Walaupun mata uang kripto dan saham dapat digunakan sebagai investasi atau aset lindung nilai, terdapat banyak perbedaan mendasar antara dua aset ini. Berikut beberapa ciri yang membedakan antara mata uang kripto dan saham.

1. Kepemilikan

Saham: Investor harus memiliki akun broker untuk membeli atau memiliki saham. Broker kemudian membutuhkan verifikasi identitas investor seperti kartu identitas, alamat, tanda tangan, dll. Saat investor membeli saham, mereka dapat menyimpan aset secara digital atau secara fisik dalam bentuk surat kepemilikan. Memiliki saham artinya seorang investor memiliki sebagian kepemilikan perusahaan tertentu.

Aset kripto: Mata uang kripto menawarkan pendekatan yang lebih anonim terhadap hal ini. Investor dapat menyimpan portofolio kripto mereka sendiri di dompet kripto. Dompet kripto ini dapat dibuat secara gratis dan tidak memerlukan verifikasi apapun tentang investor. Namun, aset kripto dan dompet kripto hanya dapat menyimpan aset digital. Memiliki kripto berarti investor memiliki mata uang digital tertentu yang dapat digunakan sebagai pembayaran untuk aktivitas keuangan terdesentralisasi.

2. Regulasi

Saham: Ada lembaga nasional seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia untuk mengawasi pasar saham. Ada beberapa lembaga lainnya yang terlibat di sekitar pasar saham seperti bursa, broker, kustodian, dll.

Aset kripto: Sebaliknya, aset kripto tidak diawasi karena bersifat desentral dan pseudonim. Ada pandangan yang beragam di antara para investor mengenai kurangnya aturan di industri kripto. Beberapa mendukung karena penting untuk mempertahankan sifat desentralisasi kripto, sementara yang lainnya masih ragu tentang keamanan aset mereka. Hingga saat ini, pemerintah di beberapa negara masih belum memutuskan apakah mata uang kripto adalah suatu saham atau komoditas.

3. Volatilitas

Saham: Pergerakan harga saham sangat bergantung pada kinerja perusahaan. Semakin baik kinerja perusahaan, semakin baik pula harga saham di pasar. Untuk melindungi investor dari pergerakan mendadak harga saham, beberapa negara membatasi pergerakan harga saham sebesar persentase tertentu dalam satu hari.

Aset kripto: Kripto sangat dikenal sebagai aset yang sangat fluktuatif. Sebuah aset kripto bisa naik harganya lebih dari 100% dalam beberapa hari, dan beberapa aset kripto lainnya bisa jatuh harganya sebesar 99,9% dalam waktu satu minggu.

4. Biaya Perdagangan

Saham: Mayoritas investor membayar komisi kepada broker saat mereka membeli saham. Biaya komisi ini bisa berbeda tergantung pada seberapa besar biaya yang dikenakan broker kepada investor.

Aset kripto: Ada dua jenis biaya perdagangan dalam dunia kripto. Pertama adalah biaya bursa saat investor membeli atau menjual mata uang kripto di bursa kripto. Kedua adalah biaya jaringan (biaya gas) jika investor melakukan trading secara langsung melalui blockchain. Ketika biaya trading di dalam bursa tergantung pada berapa banyak bursa mematok harga, biaya jaringan pada blockchain menggunakan suara dari miners atau validator jaringan untuk menentukan biaya gas.

5. Jam Perdagangan

Saham: Haya terdapat 5 hari kerja untuk perdagangan saham. Lama durasi pasar saham buka berbeda-beda di setiap negara

Aset kripto: Pasar kripto tersedia selama 24 jam 7 hari dalam seminggu atau tanpa henti. Hal ini dikarenakan desentralisasi dan aspek digital dari aset kripto

Kelebihan dan Kekurangan Kripto

PROS CONS
Tidak ada otoritas sentral terpusat Kurang diregulasi
Kripto bisa disimpan secara mandiri Risiko kehilangan perangkat penyimpan kripto dan key/password dompet digital
Mudah diakses dan tanpa pihak dipercaya (trustless) Dilarang di beberapa negara
Bervariasi dalam hal jenis aset Fluktuatif
Bisa diakses secara anonim dan pseudonim Rentan penipuan dan kecurangan
Potensi teknologi baru Rentan peretasan dan serangan siber

Kelebihan dan Kekurangan Saham

PROS CONS
Diawasi oleh lembaga terpercaya nasional Sangat terpusat
Keamanan aset dijamin pihak kustodian Investor harus menyerahkan bukti identitas
Merepresentasikan bisnis dan perusahaan di dunia nyata Potensi harga naik lebih rendah dibandingkan kripto
Ada dividen Kinerja perusahaan jelek dan bisa bangkrut

Manakah Investasi yang Lebih Baik?

Jawabannya tergantung dari gaya investasi dan tingkat toleransi risiko seorang investor. Saham dapat memberikan rasa aman dan berjalan secara teregulasi penuh, sementara kripto menawarkan cara yang lebih pseudonim dan bekerja secara lebih desentral dan terdistribusi. Kripto sangat fluktuatif, tapi potensi kenaikan harganya sangat tinggi dibandingkan saham. Namun beberapa saham memberikan keuntungan usaha lewat pembayaran dividen ke semua investornya.

Kedua instrumen ini adalah pilihan investasi yang valid selama investor melakukan riset mereka sendiri dan sadar akan masing-masing risikonya.

Apakah artikel ini bermanfaat bagi kamu?

Bagikan :

Artikel Terkait

Topik Pilihan

Trading
Market Analysis
Learn
Investment
Getting Started
English
Crypto News
Crypto
Blockchain
Bitcoin
Altcoins

Moving Your Crypto Forward in One App

Artikel Terkait

Apa Itu Inflasi? Mengapa Penting untuk Aset Kripto?

14/03/2023