Apa Saja yang Terjadi di Industri Kripto Selama Seminggu Terakhir Ini?

Yuk, Simak Berita Crypto & NOBI Sepekan Terakhir yang Sudah Kami Rangkum Untukmu!

1. Pasar Kripto Menguat Setelah Laporan Inflasi AS, Ethereum Melesat Naik 7%!

Inflasi AS bulan Juli melambat, memberikan sedikit angin segar pada pasar kripto. Bitcoin (BTC) melonjak 2% dan Ethereum (ETH) 7% dalam beberapa menit setelah laporan tersebut terbit.

Hal ini menandakan kelegaan dari pihak trader aset kripto karena Federal Reserve mungkin dapat melonggarkan pendekatan agresifnya untuk pengetatan kondisi moneter.

2. Goerli Testnet Sukses! Jutaan Fans Ethereum Siap Sambut Mainnet Merge Bulan Depan!

Ethereum memasuki tahap terakhir persiapan ‘The Merge‘ setelah Goerli, testnet ketiga dan terakhir, resmi beralih ke algoritma konsensus proof-of-stake (PoS) pada Rabu (10/8) malam. Sebelumnya, testnet pertama, Ropsten, berhasil dialihkan ke PoS pada Juni lalu. Kemudian testnet kedua, Sepolia, melakukan transisi serupa pada awal Juli.

Menurut Ethereum Foundation, transisi testnet Goerli adalah kesempatan terakhir bagi pengguna untuk memastikan bahwa validator PoS mereka dikonfigurasi dengan benar sebelum transisi mainnet dilakukan. Transisi ini juga berfungsi sebagai uji coba terakhir sebelum mainnet Ethereum resmi bergabung dengan Beacon Chain bulan depan, yang dijadwalkan pada 19 September.

3. Profesor & Direktur Boston University: Indonesia Berpotensi Jadi Raja Kripto & Blockchain Asia Tenggara

Ekosistem mata uang kripto di Indonesia terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Indonesia diprediksi akan menjadi raja, pemimpin sentral ekosistem kripto dan blockchain di Asia Tenggara.

Hal itu diungkapkan Director, Finance Programs and Chair, Administrative Sciences Department Metropolitan College, Boston University, Professor Irena Vodenska, Ph. D., CFA dalam Konferensi Internasional Manajemen di Pasar Berkembang Ketujuh (7th International Conference on Management in Emerging Markets/ICMEM) 2022 pada Rabu (10/8/2022).

4. Iran Membuat Pesanan Impor Pertama Senilai $10 Juta Menggunakan Aset Kripto

Iran resmi meng-impor barang senilai US$10 juta atau Rp148,7 miliar (asumsi kurs Rp 15.000 per dolar AS) dan membayarnya dengan kripto.

Agensi semi resmi Tasnim mengatakan impor menggunakan kripto dilakukan Iran untuk menghindari sanksi Amerika Serikat (AS). Namun, Agensi tak menentukan jenis kripto mana saja yang digunakan untuk transaksi impor. Hal itu merupakan langkah awal Iran untuk berdagang melalui aset digital. Iran juga bisa berdagang dengan negara yang dibatasi oleh sanksi AS, seperti Rusia.

5. Thailand Legalkan Transaksi Jual-Beli Pakai Kripto; Tapi Ingatkan Risiko Volatilitas Harga

Pejabat Bank of Thailand mengatakan bahwa menggunakan aset kripto sebagai alat pembayaran adalah legal di negaranya. Namun, mereka menambahkan bahwa pengguna “harus dapat menerima risikonya”, termasuk fluktuasi harga.

Sakkapop Panyanukul, seorang direktur senior di Departemen Kebijakan Moneter Bank of Thailand (BOT), mengklarifikasi sikap bank sentral terhadap aset kripto.

Demikian rangkuman berita dari industri kripto & NOBI selama sepekan terakhir ini. Nantikan berita-berita menarik lainnya di edisi Crypto This Week berikutnya!

Dapatkan update dan berita terkini dari NOBI dengan mengikuti sosial media kami di Twitter, Facebook, Instagram, atau bergabung dengan komunitas NOBI di Telegram community.

NOBI tersedia di Google Play Store dan App Store. Download sekarang dan buat akun NOBI secara gratis dalam hitungan menit!