Rishi Sunak yang Ramah terhadap Crypto Menjadi Perdana Menteri Inggris on Crypto This Week
Apa Saja yang Terjadi di Industri Kripto Selama Seminggu Terakhir Ini?
Hey, NOBI’s! Time flies real fast! Tidak terasa kita sudah berada di penghujung bulan Oktober. Seminggu terakhir ini, pasar kripto mulai sumringah lagi, dibarengi dengan banyaknya sentimen positif yang menghampiri industri. Salah satunya, datang dari Perdana Menteri baru Inggris yang ternyata seorang fans kriptoLalu, meski dunia sedang dihantui ancaman resesi, pasar kripto justru kompak menghijau minggu ini. Dengan Ethereum yang melesat 20% & Bitcoin melejit 7.8%Lalu, ada apa lagi? Yuk, simak berita crypto & NOBI sepekan terakhir yang sudah kami rangkum untukmu!
1. Perdana Menteri Baru Inggris Ternyata Pendukung Kripto
Belum lama ini, Rishi Sunak resmi ditunjuk untuk menjadi Perdana Menteri Inggris yang baru. Berita ini muncul setelah mencuatnya kontroversi Liz Truss dari kantor minggu lalu. Di samping itu, Sunak juga terkenal sebagai sosok yang menggiring ambisi kripto baru di Inggris selama menjabat sebagai Menteri Keuangan.
Selama menjabat sebagai Menkeu di bawah mantan Perdana Menteri Boris Johnson, Sunak mengumumkan dia ingin mengubah Inggris menjadi pusat kripto dunia. Bukti nyata ambisinya itu juga terlukis dalam serangkaian usahanya untuk membantu meregulasi aset kripto di wilayahnya. Sunak berkontribusi dalam mengantarkan Undang-Undang Layanan Keuangan dan Pasar, yang jika disahkan menjadi undang-undang, dapat memberi regulator lokal kekuasaan yang luas atas industri kripto. Langkah tersebut bisa dimulai dari mengantarkan aset kripto yang dipatok ke aset seperti stablecoin ke dalam lingkup peraturan pembayaran.
2. Mayoritas Masyarakat Ultra-Kaya di Hong Kong dan Singapura Tertarik pada Investasi Kripto
Sebuah laporan survei yang diterbitkan oleh KPMG China bersama dengan Aspen Digital pada 24 Oktober lalu berjudul “Berinvestasi dalam Aset Digital” menguak fakta yang cukup mengejutkan. Hasil survei mencatat bahwa ada lebih dari 90% responden yang berasal dari segmen high-net-worth individual (HNWI) atau individu berpenghasilan tinggi serta juga dari kantor keluarga berpenghasilan tinggi di Hong Kong dan Singapura yang tertarik berinvestasi di sektor aset digital. Bahkan menurut informasi, sebagian dari mereka telah mulai berinvestasi kripto.
Dilansir dari Cointelegraph pada Rabu (26/10/2022), survei dilakukan di 30 kantor keluarga dan HNWI di Hong Kong dan Singapura yang mengelola aset antara US$10-500 juta. Jumlah 90% dari total responden tersebut dibagi menjadi dua bagian, dengan sebanyak 58% kantor keluarga dan HNWI telah melakukan investasi dalam aset digital, dan 34% lainnya berencana untuk melakukan investasi pada aset digital.
3. Kripto Kompak Menghijau Minggu Ini, Ethereum Melesat 20 Persen, Bitcoin Melejit 7,8 Persen!
Di tengah terjangan bear market serta ancaman resesi yang menghantui dunia, pasar kripto justru kompak menghijau pekan ini. Jajaran aset kripto teratas di NOBI Trade juga kompak kinclongnya. Bitcoin dan Ethereum memimpin kenaikan harga selama seminggu terakhir ini, dengan masing-masing meroket hingga 7,89% dan 20,06%! of 7.89% and 20.06%, respectively!
Data dari top gainer NOBI dalam satu minggu terakhir ini juga menunjukkan bahwa terjadi kenaikan serentak di antara sejumlah aset kripto yang terdaftar di NOBI. Selain BTC dan ETH, ada juga BNB yang naik 7,19%, HNST which rose 10.74%, and UNI yang meroket hingga 9,89% selama pekan ini. Sementara itu, pelan tapi pasti, performa harga FIRO dan DASH tampak sumringah dengan masing-masing mengalami kenaikan hingga 2,68% dan 4.55%.
4. Meskipun Dilarang Xi Jinping, China Tetap Jadi Pasar Kripto Dunia
Laporan terbaru mengungkapkan bahwa China tetap berhasil mempertahankan predikat sebagai pasar kripto terbesar di Asia Timur untuk perputaran transaksinya. Selain itu, pada saat bersamaan, China juga masih berhasil menyabet peringkat keempat di dunia dalam kategori yang sama. Uniknya lagi, kondisi ini terjadi bahkan ketika pemerintahnya melarang habis-habisan penggunaan aset kripto di dalam negeri selama beberapa tahun terakhir ini.
Perusahaan riset Blockchain, Chainalysis melaporkan bahwa total transaksi di China telah mencapai lebih dari US$220 miliar (Rp 3.426 triliun) antara Juni 2021 dan Juli 2022. Jumlah itu melampaui para tetangganya yakni Korea Selatan dan Jepang dalam periode waktu yang sama.
5. Suku Bunga Bank Indonesia Naik 4,75%! Apa Dampaknya bagi Pasar Kripto?
Pada Oktober 2022 ini, Bank Indonesia (BI) resmi menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75%. Namun, masih menjadi tanda tanya terkait apakah naiknya suku bunga acuan ini akan berdampak positif ataukah negatif bagi segenap investor kripto di Indonesia.
Melansir dari CNN Indonesia, dampak dari kenaikan suku bunga BI ini akan membuat biaya KPR dan usaha yang tinggi, penyaluran kredit amblas, dan pertumbuhan sektor rill terhambat. Selain itu, tindakan ini kabarnya juga akan mengakibatkan lapangan pekerjaan baru semakin berkurang. Nah, untungnya, kenaikan ini disinyalir tidak akan memiliki dampak terhadap harga aset kripto seperti kenaikan suku bunga AS. Pasalnya, salah satu pengaruh kuat di pasar kripto masih didominasi oleh kebijakan ekonomi Amerika Serikat.
Demikian rangkuman berita dari industri kripto & NOBI selama sepekan terakhir ini. Nantikan berita-berita menarik lainnya di edisi Crypto This Week berikutnya!
Dapatkan update dan berita terkini dari NOBI dengan mengikuti sosial media kami di Twitter, Facebook, Instagram, atau bergabung dengan komunitas NOBI di Telegram community.
NOBI tersedia di Google Play Store dan App Store. Download sekarang dan buat akun NOBI secara gratis dalam hitungan menit!