Crypto This Week: Koin PEPE Catat Reli Mengesankan 90% usai Diborong Whale
Apa Saja yang Terjadi di Industri Kripto Selama Seminggu Terakhir Ini?
Hai, NOBI’s! Sejumlah peristiwa menarik terjadi dalam sepekan terakhir. Mulai dari harga PEPE yang melesat hingga 90%, meroketnya kapitalisasi pasar kripto hingga Rp 449,8 T, Jepang yang semakin ramah kripto dengan pembebasan pajak bagi penerbit kripto, hingga sentimen positif yang datang dari IMF. Ada berita hangat apalagi? Yuk, simak berita kripto sepekan terakhir yang spesial kami rangkum untukmu!
1. Koin PEPE Catat Reli Mengesankan 90% usai Diborong Whale

Harga koin Pepe (PEPE) telah secara konsisten mencatat kenaikan cemerlang dalam tujuh hari terakhir, hingga berhasil menembus garis resistensi diagonal jangka panjangnya. Selama tren naik ini berlangsung, terpantau ada seorang whale yang memborong 3,43 triliun koin PEPE. Dan yang menarik, sebelum aksi borong ini, whale yang sama juga sempat melakukan dua perdagangan besar PEPE. Dia berhasil mengantongi US$11,47 juta pada perdagangan pertamanya, tapi sayangnya merugi US$741,000 di perdagangan kedua. Nah, belum bisa dipastikan apakah perdagangan terbaru ini akan menghasilkan keuntungan atau kerugian bagi sang whale.
Analisis wave count menunjukkan bahwa harga PEPE mulai naik dalam lima gelombang baru sejak 15 Juni. Jika hitungan ini terbukti benar, artinya saat ini harga PEPE sudah dekat dengan puncak gelombang ketiga. Dengan begitu, aksi naik bisa berlanjut ke resistensi berikutnya di US$0,0000021 setelah sedikit melalui beberapa aksi turun. Terlebih, harganya terpantau berhasil menembus garis resistensi menurun yang sudah ada sejak 13 Mei. Jadi, temuan ini semakin memperkuat kemungkinan bahwa gerakan naik baru telah dimulai.
2. Kapitalisasi Pasar Kripto Meroket Rp 449,8 Triliun dalam Dua Hari! Apa Pemicunya?

Dalam kurun waktu dua hari belakangan ini, gempuran energi baru telah memacu pasar kripto naik mencapai angka fantastis, USD 30 miliar atau sekitar Rp 449,8 triliun. Ledakan ini, yang dilaporkan oleh Bitcoin.com pada Selasa (27/6/2023), disebabkan oleh kenaikan signifikan dari dua pemain utama: Bitcoin (BTC) yang terbang 15,7 persen dan Ethereum (ETH) yang melambung 10,4 persen dalam seminggu terakhir.
Tak hanya dua raksasa tersebut, Cardano (ADA) juga menunjukkan performa gemilang dengan lonjakan mingguan terbesar di antara 10 kripto top, naik 11,3 persen. Pasar juga disemarakkan oleh pergerakan Pepe (PEPE Coin), memecoin yang baru-baru ini jadi perbincangan hangat. Dalam sepekan, PEPE melonjak 64,7 persen dan muncul sebagai salah satu pendobrak pasar. Bahkan dalam volume perdagangan harian, PEPE berhasil menempati posisi ke-11 dari kripto per koin yang diperdagangkan terbanyak, dengan total volume perdagangan mencapai sekitar USD 312 juta atau sekitar Rp 4,6 triliun.
3. Bank Terbesar di Hong Kong Resmi Buka Perdagangan ETF BTC dan ETH

HSBC, bank raksasa Hong Kong, baru saja memperkenalkan layanan kripto pertamanya. Menurut informasi dari Collin Wu, seorang jurnalis kripto, pada tanggal 26 Juni 2023, HSBC sekarang memungkinkan nasabahnya untuk menjual dan membeli Bitcoin ETF dan Ethereum ETF yang terdaftar di Bursa Efek Hong Kong. Saat ini, bursa mencantumkan tiga kripto ETF, yaitu CSOP Bitcoin Futures ETF, CSOP Ethereum Futures ETF, dan Samsung Bitcoin Futures Active ETF.
Namun, sebelum kalian berburu profit, HSBC mewajibkan nasabahnya untuk memahami risiko dan materi pendidikan yang disediakan melalui Virtual Asset Investor Education Center. Kabar tentang HSBC berkecimpung di dunia kripto ini muncul setelah adanya tekanan dari Otoritas Moneter Hong Kong terhadap bank-bank besar untuk menjadikan bursa kripto sebagai klien mereka. Meskipun begitu, HSBC Hong Kong sendiri masih belum memberikan tanggapan resmi. Jadi, kita tunggu saja kabar selanjutnya!
SCOOP: HSBC, the largest bank in Hong Kong, today allows its customers to buy and sell Bitcoin and Ethereum ETFs listed on the Hong Kong exchange, and is also the first bank in Hong Kong to allow it. The move will expand local users’ exposure to cryptocurrencies in Hong Kong. pic.twitter.com/vH0LieSVGw
— Wu Blockchain (@WuBlockchain) June 26, 2023
4. Makin Ramah Kripto, Penerbit Token Kripto Bakal Bebas Pajak di Jepang

Kabar baik buat penerbit token kripto di Jepang! Sejak 20 Juni, mereka tak perlu lagi merogoh kocek untuk membayar pajak perusahaan atas keuntungan kripto yang belum diuangkan. Pembebasan pajak ini, yang dirilis oleh Cointelegraph pada Senin (26/6/2023), jadi berlaku setelah enam bulan pemerintah Jepang menyetujui usulan yang menghapus kewajiban pajak atas keuntungan “di atas kertas” dari token yang diterbitkan dan dipegang oleh perusahaan kripto.
Perubahan ini adalah bagian dari gelombang baru dalam industri kripto di Jepang yang baru-baru ini juga memperketat langkah Anti-Pencucian Uang (AML) dan melarang penerbitan stablecoin oleh lembaga non-perbankan. Jepang, yang merupakan salah satu negara pertama yang melegalkan kripto sebagai aset swasta, dikenal dengan regulasinya yang super ketat terhadap kripto. Meskipun demikian, peraturan ini telah membantu pengguna lokal mendapatkan kembali aset mereka lebih cepat dibandingkan pengguna di negara lain.
5. IMF Tegaskan bahwa Pelarangan Kripto di Suatu Negara Sudah Tidak Efektif Lagi

IMF baru-baru ini memberikan pandangan segar tentang dunia kripto. Menurut Yahoo Finance pada Senin (26/6/2023), meski beberapa negara, terutama China, telah memberlakukan larangan total terhadap kripto, IMF memberi sinyal bahwa strategi ini mungkin tak memberikan hasil efektif dalam jangka panjang. Melalui postingan blog mereka, IMF berpendapat bahwa melarang kripto mungkin tak akan efektif dalam jangka panjang. Mereka menyarankan, alih-alih melarang, sebaiknya negara-negara mempertimbangkan untuk merancang mata uang digital bank sentral atau CBDC yang baik.
Dalam postingan blognya, IMF menggambarkan bagaimana empat negara Amerika Latin – Brasil, Argentina, Kolombia, dan Ekuador – menunjukkan tingginya adopsi aset kripto pada 2022, walaupun Argentina sempat melarang platform pembayaran untuk menawarkan kripto kepada pelanggan. Menurut IMF, alih-alih melarang, pemerintah harus lebih mempertimbangkan kebutuhan pembayaran digital yang mendorong masyarakat beralih ke kripto. Sementara El Salvador, yang mengangkat Bitcoin menjadi alat pembayaran yang sah, dinilai oleh IMF mungkin bukan pendekatan terbaik. Jadi, daripada melarang, kenapa tidak mencoba pendekatan berbeda dengan CBDC yang lebih terintegrasi dan efisien, kan?
Demikian rangkuman berita dari industri kripto & NOBI selama sepekan terakhir ini. Nantikan berita-berita menarik lainnya di edisi Crypto This Week berikutnya!