Banyak orang yang belum menyadari ada satu keterbatasan terhadap teknologi blockchain, yaitu tertutup dari dunia luar. Ini berarti blockchain tidak memiliki informasi tentang kejadian di dunia nyata di luar jaringannya (data off-chain). Keterbatasan ini dikenal sebagai masalah oracle. Fungsi kontrak pintar apapun yang diprogram pada blockchain tidak memiliki akses ke informasi dunia nyata, seperti harga kripto itu sendiri, harga saham, dll.
Lantas bagaimana bursa terdesentralisasi (DEX) dan aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) mendapatkan informasi tentang pergerakan harga kripto dan kejadian-kejadian penting lainnya? Hal ini dapat dicapai berkat adanya Oracle. Oracle adalah sumber data eksternal terpercaya yang menyediakan informasi untuk kontrak pintar. Cara kerja Oracle mirip seperti jembatan yang menghubungkan blockchain dengan informasi dan peristiwa di dunia nyata.
Salah satu penyedia layanan Oracle yang populer adalah Chainlink (LINK). Chainlink adalah jaringan oracle terdesentralisasi yang menyediakan oracle terpercaya dan aman ke dalam blockchain atau protokol kontrak pintar. Chainlink bertujuan untuk memecahkan masalah terhadap cara memperoleh data eksternal yang akurat dan dapat dipercaya untuk kontrak pintar.
Bagaimana Chainlink menyediakan informasi ke dalam blockchain? Dan bagaimana cara kerjanya dengan pendekatan terdesentralisasi? Berikut ini kami jelaskan.
Pengenalan
Saat miliaran dolar digunakan dan beredar di dunia kripto, ada satu infrastruktur yang berkontribusi terhadap semua transaksi tersebut, yaitu Oracle. Oracle mengumpulkan data dari sumber-sumber eksternal, seperti situs di web atau wiki, dan mengantarkannya dengan aman ke dalam blockchain. Hal ini memastikan bahwa informasi tersebut akurat dan dapat dipercaya oleh aplikasi blockchain. Misalnya, kontrak pintar mungkin perlu mengetahui harga kripto atau saham tertentu, atau skor pertandingan olahraga untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
Oracle bertanggung jawab untuk mengambil data yang diperlukan dan memformat data tersebut agar blockchain dapat menerjemahkan informasinya.
Di sinilah Chainlink berperan sebagai oracle pembawa informasi, dan mengirimkan informasi tersebut ke dalam blockchain, di mana informasi tersebut dapat diakses oleh kontrak pintar untuk membuat keputusan atau melakukan tindakan tertentu berdasarkan informasi yang disediakan.
Jaringan Chainlink sudah diluncurkan pada bulan Juni tahun 2017 oleh perusahaan SmartContract.com dengan tujuan untuk menjadi jaringan oracle terdesentralisasi terdepan dan memungkinkan para pengembang untuk membangun aplikasi-aplikasi Web3 dengan akses yang mudah ke data di dunia nyata, serta komputasi di luar rantai (off-chain) di semua jaringan blockchain.
Bagaimana Cara Kerja Chainlink?
Chainlink dikembangkan untuk memungkinkan transfer data secara otomatis dengan keamanan yang sangat tinggi dan terpercaya antara blockchain dan sistem eksternal melalui kontrak pintar. Menggunakan jaringan terdesentralisasi dari entitas independen yang dikenal sebagai oracle yang secara kolektif mengambil data dari berbagai sumber, menggabungkannya, dan menyampaikan ke satu titik data yang divalidasi ke kontrak pintar untuk memicu fungsinya berdasarkan data yang disediakan. Karena Chainlink mengumpulkan data dengan cara yang terdesentralisasi dan kolektif dengan menggunakan node independen, hal ini menjamin akurasi informasi dibandingkan dengan entitas tunggal terpusat yang mungkin gagal atau salah dalam menyampaikan informasi.
Sebagai contoh, Chainlink menyediakan harga USD dari harga kripto ETH ke blockchain melalui umpan oracle yang berisikan harga ETH/USD yang menggunakan banyak node independen dan sumber-sumber data untuk mengambil dan menyampaikan data harga tersebut ke kontrak pintar blockchain. Oracle harga ETH/USD ini kemudian dapat digunakan oleh program kontrak pintar untuk mendapatkan harga terkini ETH yang akan digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman atau menyelesaikan prediksi tentang harga ETH di masa depan dalam aplikasi DeFi tertentu.
Chainlink membagi proses eksekusinya menjadi tiga tahap yang memungkinkan konektivitas antara pengguna dan sumber data eksternal:
1. Pemilihan oracle
Pertama, pengguna oracle Chainlink memulai dengan membuat permintaan yang disebut perjanjian tingkat layanan (SLA). SLA ini mencakup rincian tentang data yang mereka butuhkan. Perangkat lunak Chainlink menggunakan informasi SLA ini untuk mencari oracle yang cocok untuk dapat menyediakan data yang diminta. Setelah parameter cocok dengan oracle yang tepat, pengguna mengirimkan SLA dan melakukan deposit kripto LINK mereka ke dalam kontrak Order-Matching Chainlink, yang menerima tawaran dari oracle.
2. Pelaporan Data
Setelah itu, oracle terhubung dengan sumber eksternal dan memperoleh data dunia nyata yang diminta dalam SLA. Data tersebut kemudian diproses oleh oracle dan dikirim kembali ke kontrak yang berjalan pada blockchain Chainlink.
3. Agregasi
Setelah oracle mengumpulkan data yang diminta, langkah berikutnya adalah menggabungkan hasilnya. Data yang terkumpul kemudian dikirim ke kontrak Agregasi. Kontrak ini mengevaluasi validitas setiap respons data dan menghitung kriteria penilaian data berdasarkan data yang digabungkan.
Dalam rangka untuk memberikan beberapa lapisan keamanan dan memastikan pengguna dapat mempercayai jaringan oracle, Chainlink menggunakan tiga jenis kontrak pintar:
1. Kontrak Agregasi, yang berfungsi untuk mengumpulkan data dari oracle dan mencocokkan hasil yang paling akurat ke kontrak pintar yang membutuhkannya.
2. Kontrak Order-Matching, yang berfungsi untuk mencocokkan perjanjian tingkat layanan (SLA) kontrak pintar dengan oracle dengan penawaran terbaik.
3. Kontrak Reputasi, yang memverifikasi integritas oracle dengan meninjau catatan kinerjanya, seperti total jumlah permintaan yang selesai, rata-rata waktu respons, dan jumlah kripto LINK yang disematkan.
Contoh Kasus Penggunaan Chainlink
Karena umpan oracle Chainlink sangat penting dan dibutuhkan oleh kontrak pintar, ada beberapa kasus penggunaan oracle Chainlink dalam industri kripto secara keseluruhan:
1. Sangat diperlukan untuk operasi Bursa Terdesentralisasi
Oracle Chainlink umumnya digunakan dalam bursa terdesentralisasi untuk menyediakan informasi berbagai harga kripto secara real-time dan akurat. Umpan harga ini krusial fungsinya untuk menentukan nilai tukar dan menentaskan perdagangan di DEX. Jaringan oracle terdesentralisasi Chainlink memastikan integritas dan keandalan umpan harga ini.
2. Platform DeFi
Protokol DeFi menggunakan Chainlink untuk menetapkan harga aset, mengakses suku bunga, memverifikasi agunan/jaminan, dan banyak lagi, yang memungkinkan produk-produk keuangan ini untuk melakukan fungsi seperti mengeluarkan pinjaman dengan nilai pasar yang seimbang, mengotomatisasi imbal hasil staking, dan berkontribusi dalam menyelesaikan banyak aktivitas keuangan terdesentralisasi lainnya berdasarkan informasi yang disediakan.
3. Asuransi Terdesentralisasi
oracle Chainlink memiliki kegunaan dalam industri asuransi kripto. Mereka memungkinkan perusahaan asuransi untuk memperoleh data yang akurat dan terpercaya untuk penilaian risiko, validasi klaim, dan pembayaran polis asuransi.
4. Tokenisasi dan Pengelolaan Aset
Oracle Chainlink dapat digunakan untuk menyediakan data tentang aset dunia nyata yang ditokenisasi ke dalam blockchain. Data ini mencakup informasi tentang kepemilikan aset, valuasi, dan harga pasar.
5. Gaming/NFT
Aplikasi permainan berbasis kontrak pintar di blockchain yang umumnya menggunakan NFT sebagai koleksi digital juga membutuhkan Chainlink. Fungsinya sebagai pengacak untuk menciptakan skenario permainan yang acak atau menentukan pemenang hadiah secara acak. Chainlink menyediakan solusi acak yang disebut VRF, yang menghasilkan pengacak dan mengirimkannya ke kontrak pintar secara adil dan netral
Siapa yang Menciptakan Chainlink?
Jaringan Chainlink diluncurkan pada bulan Juni tahun 2017 oleh perusahaan SmartContract.com, yang didirikan oleh Steve Ellis dan Sergey Nazarov. Steve Ellis memiliki pengalaman di industri keuangan dan trading, sementara Sergey Nazarov adalah seorang entrepreneur teknologi dan memiliki latar belakang dalam membangun sistem middleware yang aman.
Kedua pendiri kemudian menerbitkan whitepaper Chainlink pada September 2017. Meskipun Chainlink bukanlah platform oracle pertama di ranah blockchain, namun proyek ini memperoleh popularitas yang signifikan dan adopsi yang luas karena arsitektur teknologi yang canggih, terdesentralisasi, dan fokus pada keamanan dan kepercayaan.
Token LINK
Oracle Chainlink memiliki token asli mereka yang disebut LINK. Token LINK memiliki beberapa fungsi dalam ekosistem Chainlink, seperti sebagai insentif untuk node jaringan, sebagai alat pembayaran untuk layanan oracle, dan memberikan hak atas tata kelola jaringan Chainlink.
Saat ini, LINK adalah aset yang mengalami inflasi karena suplainya terus bertambah untuk memberikan insentif bagi operator node yang menyediakan oracle informasi. Namun, karena LINK memiliki suplai maksimum 1 miliar token, token LINK akan menjadi aset yang mengalami deflasi.
LINK memiliki suplai awal sebesar 350 juta token LINK yang ditawarkan selama fase ICO pada tahun 2017, dan LINK memiliki pasokan maksimum 1 miliar token. Saat ini, ada sekitar 517 juta token LINK beredar di seluruh dunia.
Saat ini, token LINK berada di peringkat 20 teratas sebagai aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar dengan valuasi token sekitar $3,4 miliar.
Distribusi awal token Link:
35% dialokasikan untuk Penjualan Token Publik
35% dialokasikan untuk Operator Node & Ekosistem
30% dialokasikan untuk Perusahaan Pengembang
Ini berarti 70% dari pasokan token LINK diberikan kepada investor, komunitas, dan operator node, sementara 30% sisanya diberikan kepada tim perusahaan.
Penutup
Chainlink telah menjadi jaringan oracle terdesentralisasi terdepan dalam industri blockchain. Proyeknya telah menciptakan jalan yang aman dan terpercaya bagi aplikasi kontrak pintar untuk berinteraksi dengan data dunia nyata. Dengan menggunakan jaringan node yang bekerja secara kolektif, Chainlink memastikan bahwa data yang digunakan oleh kontrak pintar dapat dipercaya dan terverifikasi.
Chainlink juga memastikan integritas dan akurasi data dengan menggabungkan informasi dari berbagai sumber dan memverifikasinya melalui algoritma konsensus. Hal ini memungkinkan kontrak pintar untuk membuat keputusan berdasarkan data yang akurat dan real-time.
Seiring perkembangan teknologi blockchain, peran Chainlink sebagai infrastruktur vital bagi aplikasi blockchain akan terus membentuk masa depan industri kripto.