Industri game kini sedang berlomba-lomba untuk mengintegrasikan proyek mereka dengan teknologi blockchain, terutama dalam menciptakan metaverse untuk meningkatkan pengalaman bermain game secara keseluruhan. Setelah Facebook berganti nama menjadi “Meta” pada Oktober 2021, popularitas metaverse gaming semakin melejit. Integrasi teknologi blockchain ke dalam metaverse telah mengubah cara orang berinteraksi satu sama lain dan memperbarui kepemilikan aset digital di dalam game. Salah satu proyek game blockchain yang paling menyita perhatian adalah The Sandbox, di mana para pemain dapat berkontribusi pada item game dan tanah virtual menggunakan non-fungible token (NFT) dan menyalurkan kreativitas mereka.
Sumber: btcc
Pengenalan
The Sandbox adalah salah satu game blockchain yang paling menonjol dari yang lainnya karena bertujuan untuk membangun metaverse sendiri. Dunia virtual ini menawarkan pengguna kesempatan bagi pengguna untuk memiliki tanah virtual, menggunakan berbagai item, dan berinteraksi dengan pengguna lain. Diluncurkan pada tahun 2011 oleh Pixowl, game ini awalnya dirancang untuk menyaingi Minecraft, dan akhirnya sukses mengumpulkan lebih dari 40 juta unduhan di seluruh dunia.
Pada tahun 2018, kedua Co-founder Arthur Madrid dan Sebastien Borget memutuskan untuk mengeksplorasi potensi menciptakan metaverse 3D di blockchain. Tujuan mereka adalah memungkinkan pengguna benar-benar memiliki karya mereka sebagai NFT dan mendapatkan reward sembari berpartisipasi dalam ekosistem. Proyek baru The Sandbox dirilis pada tahun 2020 dan menjadi salah satu game yang paling cepat berkembang di dunia kripto, selevel dengan Axie Infinity dan Decentraland.
Semua transaksi dalam game dicatat di blockchain Ethereum, yang mendorong pengguna untuk terlibat dalam game dan bahkan membuat serta menjual aset digital mereka sendiri di marketplace. The Sandbox juga telah berhasil menarik lebih dari 400 mitra, termasuk Atari, CryptoKitties, The Walking Dead, dan bintang hip-hop Snoop Dogg.
Meskipun The Sandbox adalah salah satu game blockchain yang paling populer, ini bukan satu-satunya game di blockchain. Buzzword “metaverse” semakin banyak dikenal, dan banyak perusahaan terkemuka yang sedang mengeksplorasi potensi untuk menciptakan dunia virtual global. The Sandbox memberikan contoh bagaimana dunia digital semacam itu dapat diciptakan dan dikelola.
Pada November 2021, The Sandbox sukses mengumpulkan dana sebesar US$93 juta dalam pendanaan dari investor yang dipimpin oleh raksasa mobile Jepang, SoftBank. Hal ini menunjukkan semakin tingginya minat terhadap game blockchain. Popularitas dan keberhasilan game ini menunjukkan potensi teknologi blockchain dalam merevolusi industri game dan memberikan kesempatan unik bagi pemain dalam memiliki dan memperoleh imbalan atas aset digital yang dimilikinya.
Bagaimana Cara Kerja The Sandbox?
Awalnya, The Sandbox dijalankan di atas blockchain Ethereum, menggunakan ledger immutable untuk memberikan kepemilikan sejati bagi pemain atas aset digital dan tanah mereka dalam bentuk NFT yang disebut LANDs dan ASSETs.
Namun, pada tahun 2022, para pengembang mengumumkan bahwa mereka akan mentransfer ekosistem dunia virtual ini ke sisi rantai Polygon, sebuah solusi layer-2 untuk Ethereum, guna mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan efisiensi pengalaman bermain.
NFT The Sandbox
LANDs di The Sandbox adalah kepemilikan properti digital yang direpresentasikan oleh non-fungible token ERC-721. Terdapat 166.464 LANDs di dalam dunia game tersebut, dengan 10% dipegang oleh tim pengembang untuk acara khusus dan 16% yang disimpan untuk mitra dan reward khusus.
Sisanya dapat dibeli oleh publik dan dengan ukuran 96 meter x 96 meter. Beberapa LANDs dapat digabungkan untuk membentuk sebuah ESTATE, yang juga dapat dibeli dan dijual di pasar game. Pengguna dapat merancang dan membangun pengalaman di atas LANDs mereka, yang bisa menghasilkan pendapatan yang dikumpulkan oleh pemilik LANDs.
LANDs premium terletak secara strategis di peta, sehingga memiliki potensi untuk menerima tingkat lalu lintas yang lebih tinggi dari waktu ke waktu.
ASSETs direpresentasikan sebagai token ERC-1155 yang bisa unik (non-fungible) atau dapat dipertukarkan (fungible). ASSETs dapat dimiliki dalam berbagai kategori, seperti peralatan atau pakaian untuk digunakan oleh avatar digital, seni, atau entitas interaktif di dalam dunia game tersebut.
The Sandbox menyediakan pengguna dengan alat untuk membuat ASSETs, yang dapat diperdagangkan di pasar dan digunakan untuk melengkapi avatar pemain. Dengan membakar token ERC-20, GEMs dan CATALYSTs, pengguna dapat menambahkan atribut tertentu dan skor kelangkaan ke ASSETs yang mereka buat.
Alat Kreatif
The Sandbox menyediakan dua alat kreatif bagi pengguna untuk membantu mereka menciptakan pengalaman metaverse mereka sendiri:
a. Game Maker
Dengan Game Maker dari The Sandbox, pengguna dapat membuat game 3D yang mengesankan tanpa perlu pengetahuan pemrograman. Platform ini menyediakan alat pemrograman visual yang memungkinkan kreator mendesain game 3D yang menakjubkan hanya dalam beberapa menit saja. Dengan memanfaatkan alat-alat ini, pengguna dapat berkontribusi pada metaverse yang beragam dan menawarkan spektrum luas untuk pengalaman dan karya interaktif.
The Sandbox Game Maker Alpha – New Release
b. VoxEdit
VoxEdit adalah software pembuatan model 3D voxel dan NFT yang ramah pengguna dan kuat serta tersedia untuk PC/Mac. Dengan software ini, pengguna dapat membuat dan menganimasikan berbagai objek 3D, termasuk manusia, hewan, kendaraan, dedaunan, alat, dan item lainnya. Voxel, yang menyerupai piksel 3D persegi atau blok bangunan, dapat dengan mudah dimanipulasi menggunakan VoxEdit, sehingga memungkinkan pembuatan desain yang menakjubkan. Setelah selesai, objek-objek ini dapat diekspor ke marketplace The Sandbox sebagai aset game NFT.
Dengan menggunakan alat-alat ini, The Sandbox berhasil menarik kemitraan dengan nama-nama terkenal seperti Atari, yang akan membawa beberapa judul klasik mereka ke metaverse. Snoop Dogg juga telah bekerja sama dengan tim untuk merancang item-item virtual dan tiket NFT untuk konser virtual. The Sandbox bahkan disebutkan dalam salah satu lagunya yang dirilis pada awal 2022 lalu.
Marketplace The Sandbox
Now Live: The Sandbox NFT Marketplace Beta
Marketplace The Sandbox pertama kali diperkenalkan pada April 2021 sebagai platform khusus untuk melakukan jual-beli non-fungible token (NFT) yang terkait dengan aset dalam game, yang dikenal sebagai ASSETS. Selain itu, ASSETS ini juga bisa diperdagangkan dengan kripto native platform, yaitu SAND. Setelah didapatkan, pemain dapat menggunakan ASSETS ini untuk membuat game unik dalam The Sandbox dengan menggabungkannya ke dalam LAND mereka menggunakan Game Maker. ASSETS termasuk entitas, bangunan, barang wearable, dan banyak lagi, yang semuanya dapat digunakan di dalam The Sandbox. Ekosistem The Sandbox melibatkan berbagai token yang pemain gunakan untuk berinteraksi dengan platform, termasuk SAND, LAND, dan ASSET.
Apa Itu SAND?
SAND adalah token native dari The Sandbox, yang merupakan token ERC-20 dengan total pasokan 3 miliar. Sebagai token utilitas, SAND punya peran yang sangat penting untuk setiap transaksi dan interaksi dalam ekosistem The Sandbox. Para pemain menggunakan SAND untuk bermain game, menyesuaikan avatar mereka, membeli LAND, atau melakukan perdagangan ASSET di Sandbox Marketplace. SAND juga berfungsi sebagai token tata kelola, yang memungkinkan holder SAND untuk mengajukan dan memberikan suara pada perubahan terkait platform melalui struktur Decentralized Autonomous Organization (DAO).
Selain itu, holder SAND dapat melakukan staking token mereka dalam game dan mendapatkan reward, termasuk bagian dari pendapatan dari semua transaksi dalam token SAND. Menjalankan staking SAND juga dapat meningkatkan peluang untuk menemukan GEM dan CATALYST yang bernilai tinggi, yakni sumber daya game yang diperlukan untuk membuat ASSET dengan tingkat kelangkaan yang lebih tinggi.
Salah satu cara untuk memperoleh SAND adalah dengan berpartisipasi dalam berbagai game dan kontes di dalam platform The Sandbox. Opsi lainnya adalah dengan membeli token tersebut di bursa kripto.
Tokenomik
Distribusi Token
Token SAND, sebuah aset kripto ERC-20, diluncurkan pada Agustus 2020 dengan target penggalangan dana sebesar US$3 juta, yang tercapai pada tanggal 14 Agustus. Penjualan publik terdiri dari IEO (Initial Exchange Offering) di Binance Launchpad, di mana 360 juta token terjual dengan harga US$0,008.
Sebelum penjualan publik, Animoca Brands mengadakan putaran private seed pada November 2019, dan berhasil mengumpulkan sebanyak US$3,21 juta dengan harga US$0,0072 per SAND. Penjualan strategis juga berlangsung pada Juli 2020, di mana token terjual dengan harga rata-rata $0,005. Kemudian pada November 2021, proyek ini mengumpulkan US$93 juta dalam putaran pendanaan Seri B.
Distribusi total token SAND adalah sebagai berikut:
- Penjualan Binance Launchpad: 12%
- Penjualan Private Seed: 17,18%
- Penjualan Strategic Sale: 4%
- Foundation: 12%
- Tim: 19%
- Penasehat: 10%
- Cadangan Perusahaan: 25,82%
Jumlah maksimum pasokan token SAND adalah 3 miliar token, yang diperkirakan akan tercapai pada Februari 2025, setelah seluruh pasokan sudah tidak terkunci (unvested) lagi.
Sumber: CoinGecko
Apakah The Sandbox Investasi yang Menjanjikan?
Berinvestasi di The Sandbox bisa menjadi pilihan yang menjanjikan karena menghadirkan teknologi blockchain ke industri game yang luas. Berbeda dengan proyek lain yang mencoba mengintegrasikan blockchain ke dalam game, The Sandbox fokus pada lingkungan game yang sepenuhnya terdesentralisasi, di mana pengguna memiliki kontrol penuh atas segalanya. Hal ini membuatnya menjadi proyek yang lebih potensial untuk sukses dibandingkan yang hanya menggunakan blockchain untuk menyimpan aset dalam game.
Sifat terdesentralisasi dari The Sandbox memungkinkannya tumbuh dan beradaptasi secara alami, sehingga menjadi platform yang lebih tangkas dibandingkan lingkungan game terpusat. Selain itu, karena SAND token bukan hanya mata uang dalam game tetapi juga aset tata kelola, para holder token dapat berpartisipasi dalam pembuatan keputusan penting seputar perkembangan proyek.
Kesimpulan
The Sandbox adalah game berbasis blockchain yang memungkinkan pengguna untuk menciptakan dunia virtual mereka sendiri dengan menggunakan non-fungible token (NFT) dan mendapatkan reward saat berpartisipasi dalam ekosistem. Popularitas game ini telah tumbuh pesat, dengan lebih dari 400 kemitraan dan penggalangan dana sebesar US$93 juta. The Sandbox memiliki token native sendiri bernama SAND, yang berperan penting dalam setiap transaksi dan interaksi di ekosistem, dan juga dapat distaking untuk mendulang reward. Sifat terdesentralisasi dari The Sandbox memungkinkannya untuk tumbuh pesat dan beradaptasi secara alami, menjadikannya pilihan investasi yang menjanjikan bagi banyak investor blockchain. Secara keseluruhan, pendekatan unik The Sandbox dalam menciptakan lingkungan game yang sepenuhnya terdesentralisasi dan potensi pertumbuhan jangka panjang menjadikannya pilihan investasi yang solid di industri game blockchain.