world

Crypto This Week: Bitcoin Sukses Tembus US$30 Ribu, Tertinggi Sejak Juni 2022

Apa Saja yang Terjadi di Industri Kripto Selama Seminggu Terakhir Ini?

Hai, NOBI’s! Harga Bitcoin baru-baru ini meroket tajam dan berhasil tembus US$30 ribu, pertama kalinya sejak Juni 2022. Aset kripto semakin populer dan bersaing ketat dengan saham dan reksa dana. Game blockchain Polygon sukses menyalip Hive dan jadi game blockchain terbesar kedua saat ini. Brand-brand besar juga mulai mengadopsi teknologi Web3. Selain itu, Microstrategy akhirnya kembali membeli 1.045 Bitcoin senilai US$29,3 juta! Ada apa lagi? Yuk, simak berita kripto sepekan terakhir yang spesial kami rangkum untukmu!

1. Bitcoin Sukses Tembus US$30 Ribu, Tertinggi Sejak Juni 2022

Harga Bitcoin (BTC) tercatat meroket tajam di atas US$30.000 untuk pertama kalinya sejak Juni 2022. Hal ini karena investor semakin optimis terhadap kebijakan moneter bank sentral AS. Aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasarnya ini baru-baru ini diperdagangkan di US$30.237, atau naik 6,75% dalam 24 jam terakhir. Kenaikan harga BTC ini terjadi karena adanya pergeseran narasi yang terjadi akibat krisis perbankan yang mempengaruhi momentum bitcoin. Terlebih lagi, BTC juga semakin dipercaya sebagai alat penyimpan nilai yang baik karena tidak memiliki masalah yang berkaitan dengan menyimpan uang melalui perantara pihak ketiga atau bank.

Kenaikan harga Bitcoin baru-baru ini menandai kemunculannya sebagai aset yang tangguh di panggung global, karena telah terpisah dari saham dan menunjukkan daya tariknya yang semakin meningkat sebagai safe haven bagi investor. Kenaikan ini menandakan kemajuan penting bagi sektor aset digital. Bitcoin telah menjadi aset dengan kinerja terbaik di tahun 2023, dan kerapkali merespons dengan sangat cepat dan dramatis terhadap perubahan moneter global. Dengan BTC, kamu menjadi bank untuk diri sendiri, dan narasi de-dolarisasi tampaknya akan semakin mempercepat adopsi BTC.

2. Makin Ramai Peminat, Aset Kripto Siap Jadi Pesaing Saham dan Reksa Dana

Semakin banyak orang Indonesia yang beralih ke aset kripto sebagai instrumen investasi pilihan. Alhasil, aset ini sekarang menjadi pesaing opsi tradisional seperti saham dan reksa dana. Aset kripto memberikan keunggulan unik seperti likuiditas yang tinggi, biaya transaksi yang rendah, dan ketersediaan 24/7. Selain itu, platform perdagangan mata uang kripto semakin mudah digunakan, sehingga memudahkan orang untuk berinvestasi.

Popularitas mata uang kripto di Indonesia yang semakin meningkat ini sebagian disebabkan oleh tingginya tingkat inklusi keuangan di negara ini. Faktanya, dengan banyaknya orang yang memiliki akses ke internet serta ponsel cerdas, semakin mudah pula untuk berinvestasi dalam aset kripto. Selain itu, potensi keuntungan yang tinggi juga berhasil menarik minat para investor. Namun, perlu diingat juga bahwa aset kripto adalah kelas aset yang relatif baru dan bersifat volatile, sehingga para investor perlu tetap memanajemen tingkat risiko masing-masing.

3. Balap Hive, Polygon Jadi Blockchain Game Terbesar Kedua Berkat Ini

Polygon telah menjadi jaringan game blockchain terbesar kedua dalam hal jumlah dompet aktif uniknya (UAW), sukses membalap posisi Hive, menurut laporan dari DappRadar. Laporan tersebut menemukan bahwa UAW di jaringan Polygon yang terlibat dalam game telah mencapai 138.081 pada Maret 2023, atau meningkat sebesar 53% dari Februari 2023. Angka tersebut menempatkan Polygon di posisi kedua di depan Hive dan BNB Chain, sementara Wax menempati posisi pertama.

Peningkatan UAW Polygon ini terutama didorong oleh game Hunters On-Chain BoomLand, yang telah mencatatkan  peningkatan UAW lebih dari 17.000% selama 30 hari terakhir. Game role-playing gratis dengan integrasi NFT ini memiliki 55.300 UAW pada awal Maret, dengan antisipasi penjualan NFT in-game pada 31 Maret kemungkinan menjadi faktor kontribusi untuk popularitasnya.

4. Brand Besar Gencar Adopsi Teknologi Web3? Cari Tahu dengan Lihat Nama Domainnya

Kini semakin banyak merek besar yang masuk ke dunia Web3, sehingga memicu munculnya tren baru: penggunaan nama domain tertentu yang mencerminkan komitmen mereka terhadap teknologi ini. Misalnya, perusahaan seperti Visa, Mastercard, dan Adidas yang sudah mengantongi nama domain terkait Web3 mereka. Langkah ini mencerminkan niat mereka untuk menjadi bagian dari industri yang terus berkembang ini.

Tren ini tidak terbatas pada perusahaan tradisional; bahkan perusahaan asli Web3 juga ikut ambil bagian. Misalnya, platform keuangan terdesentralisasi Aave yang juga telah memperoleh nama domain “aave.eth”, sementara platform game Decentraland telah mengantongi “decentraland.eth”. Seiring industri Web3 terus berkembang, penggunaan nama domain tertentu mungkin akan menjadi lebih umum di antara perusahaan tradisional dan native, dan ini menjadi indikasi komitmen mereka terhadap teknologi ini.

Secara keseluruhan, tren ini mencerminkan minat dan adopsi Web3 yang semakin meningkat oleh merek besar dan perusahaan di dunia, karena mereka berupaya memanfaatkan potensi industri yang sedang populer ini. Dengan semakin banyak perusahaan yang memperoleh nama domain terkait Web3, jelas bahwa teknologi ini menjadi fokus utama bagi bisnis yang ingin tetap ingin menjadi yang terdepan secara inovasi serta senantiasa beradaptasi dengan preferensi konsumen yang dinamis.

5. Tambah Kepemilikan, Microstrategy Beli 1.045 Bitcoin Senilai Rp 438,4 Miliar

Belum lama ini, MicroStrategy telah membeli tambahan 1.045 Bitcoin (BTC) senilai US$29,3 juta antara 24 Maret dan 4 April dengan harga rata-rata US$28.016. Akuisisi ini mengantarkan total kepemilikan Bitcoin MicroStrategy menjadi 140.000 BTC. Perusahaannya sendiri telah berinvestasi dalam Bitcoin dengan harga pembelian agregat sekitar US$4,17 miliar, menghasilkan kerugian belum terealisasi sekitar US$172,6 juta berdasarkan harga pasarnya saat ini sebesar US$28.568.

Meskipun nilai Bitcoin sempat turun belakangan ini, pendiri MicroStrategy, Michael Saylor, tetap melanjutkan akuisisi Bitcoin milik perusahaannya. Di sisi lain, pemerintah AS berencana untuk menjual 41.500 BTC dari kasus Silk Road Ross Ulbricht, setelah menjual 9.800 BTC bulan lalu. Sehingga, hal ini menunjukkan perbedaan strategi antara MicroStrategy dan pemerintah terkait prospek masa depan Bitcoin.

Demikian rangkuman berita dari industri kripto & NOBI selama sepekan terakhir ini. Nantikan berita-berita menarik lainnya di edisi Crypto This Week berikutnya!

Apakah artikel ini bermanfaat bagi kamu?

Bagikan :

Popular Tags

Trading
Market Analysis
Learn
Investment
Getting Started
English
Crypto News
Crypto
Blockchain
Bitcoin
Altcoins

Moving Your Crypto Forward in One App

Artikel Terkait​

Crypto This Week: Hydra Pay Segera Meluncu...

Crypto This Week: Siap-siap! Setelah PEPE,...

Crypto This Week: Koin PEPE Catat Reli Men...

Crypto This Week: XRP Dinilai Punya 'Setup...

Crypto This Week: Siap-Siap! Polygon Labs ...

Crypto This Week: Para Whale Gencar Akumul...