world

Crypto This Week: Harga Bitcoin di Negara Ini Berhasil Tembus Angka $38.000, Kok Bisa?

Apa Saja yang Terjadi di Industri Kripto Selama Seminggu Terakhir Ini?

Hi NOBI’s! Seminggu belakangan, beragam berita positif terus berdatangan ke sektor kripto. Mulai dari peluncuran stablecoin Djed buatan Cardano, sampai ke fenomena mengejutkan harga Bitcoin di Nigeria yang tembus level $38.000. Selanjutnya, misteri keberadaan Sang Ratu Kripto juga mulai terkuak setelah lima tahun tenggelam bak ditelan bumi. Di manakah dia sekarang? Yuk, simak berita kripto sepekan terakhir yang spesial kami rangkum untukmu!

1. Harga Bitcoin di Negara Ini Berhasil Tembus Angka $38.000, Kok Bisa?

Berhasil membuat heboh jagat kripto, harga Bitcoin (BTC) di Nigeria telah berhasil melampaui tingkat harga global. Prestasi luar biasa ini tercapai di tengah upaya negaranya untuk membatasi masyarakat dalam melakukan penarikan uang. Sesaat setelah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Nigeria, dilaporkan oleh Cointelegraph (30/1/23), harga satu Bitcoin di Nigeria telah mencetak level $38.000.

Menurut data yang disediakan NairaEx, harga 1 Bitcoin saat itu mencapai sekitar 17,8 juta naira Nigeria atau sekitar $38.760,9. Bila dibandingkan dengan harga Bitcoin saat ini di CoinGecko yang mencapai US$23.653,01. Artinya, harga BTC di Nigeria 60% lebih tinggi dibandingkan negara lain di dunia. Penyebab perbedaan ini adalah kurs resmi naira-ke-dolar AS yang digunakan untuk perhitungan. Media lokal menunjukkan bahwa kurs mata uang asing resmi yang dicantumkan oleh Bank Sentral Nigeria (CBN) tidak mencerminkan harga USD sebenarnya yang tersedia untuk warga negara Nigeria.

2. Baru 24 Jam Rilis, TVL Stablecoin Djed Buatan Cardano Sudah Capai $10 Juta, ADA Ikutan Naik 4%!

Stablecoin buatan Cardano bernama Djed yang dikembangkan Input Output Global (IOG) dan COTI Network resmi meluncurkan mainnet dalam ekosistem Cardano pada Selasa, 31 Januari 2023. Pengumuman ini juga telah COTI Network bagikan dalam sebuah unggahan blog miliknya. Menariknya, total value locked (TVL) overcollateralized stablecoin Djed ini telah berhasil menembus angka $10 juta selama 24 jam pertama peluncurannya, menurut data DeFilama. Di sisi lain, token native Cardano ADA juga ikut bernasib mujur berkat peluncuran stablecoin ini. Terbukti, ADA sudah mengalami kenaikan hingga 4% dalam 24 jam terakhir sejak peluncuran aset tersebut.

3. Sempat Hilang 5 Tahun, Jejak Samar ‘Ratu Kripto’ Ini Akhirnya Terungkap

Sosok perempuan paling FBI dan Europol cari, Ruja Ignatova atau yang juga terkenal dengan julukan Ratu Kripto, kembali muncul ke permukaan. Sebelumnya, perempuan berusia 42 tahun asal Bulgaria itu menjadi buronan atas tuduhan menjalankan penipuan mata uang kripto OneCoin.

Dirinya dinyatakan buron dan menghilang pada 25 Oktober 2017, yang kemudian per Juni 2022 namanya telah ditambahkan ke daftar 10 orang paling dicari FBI. Meski begitu, baru-baru jejaknya kembali muncul dan tengah diselidiki pihak berwajib. Melansir dari New York Post, dirinya berhasil kembali dilacak pihak berwenang setelah ia menjual sebuah apartemen penthouse di Kensington, London-Inggris.

4. Tidak Peduli Crypto Winter, Adopsi Bitcoin dan Ethereum di Tahun 2022 Ukir Lonjakan 27%!

Meskipun pasar kripto masih diselimuti crypto winter selama tahun 2022, ternyata adopsi aset kripto pada tahun lalu tercatat mengalami kenaikan. Indikator kenaikan tersebut dilihat dari jumlah wallet Bitcoin (Bitcoin) dan Ethereum (ETH) yang mengalami pertumbuhan. Berdasarkan laporan CoinGecko, jumlah alamat Bitcoin dan Ethereum dengan setidaknya $1.000 atau sekitar Rp14 juta tumbuh lebih dari 27%, bahkan saat harga kripto sedang suram pada 2022.

Padahal selama 2022, sejumlah harga aset kripto terbesar atau big cap telah kehilangan lebih dari setengah nilainya di tengah periode bear market. Harga BTC saja anjlok 64,2% sepanjang tahun, dari $46.320 pada 1 Januari menjadi $16.604 pada 31 Desember 2022. Sedangkan, ETH mengalami penurunan yang sedikit lebih tinggi sebesar 67,5%, dari $3.686 menjadi $1.199 selama periode yang sama.

5. Makin Canggih, BPS Bakal Adopsi Teknologi Blockchain untuk Olah Data Kependudukan

Makin canggih saja, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan komitmennya untuk menggunakan teknologi blockchain dalam pengelolaan data kependudukan. Data kependudukan itu nantinya akan masuk dalam platform digital data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).

Terkait inovasi itu, Margo juga menjelaskan platform itu sebagai bagian dari reformasi birokrasi terkait data statistik yang dihasilkan BPS sebagai dasar penentuan kebijakan pemerintah. Regsosek diklaim sebagai jawaban atas arahan Presiden RI, Joko Widodo saat pelaksanaan Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 pada 25 Januari 2023.

Demikian rangkuman berita dari industri kripto & NOBI selama sepekan terakhir ini. Nantikan berita-berita menarik lainnya di edisi Crypto This Week berikutnya!

Apakah artikel ini bermanfaat bagi kamu?

Bagikan :

Popular Tags

Trading
Market Analysis
Learn
Investment
Getting Started
English
Crypto News
Crypto
Blockchain
Bitcoin
Altcoins

Moving Your Crypto Forward in One App

Artikel Terkait​

Crypto This Week: Hydra Pay Segera Meluncu...

Crypto This Week: Siap-siap! Setelah PEPE,...

Crypto This Week: Koin PEPE Catat Reli Men...

Crypto This Week: XRP Dinilai Punya 'Setup...

Crypto This Week: Siap-Siap! Polygon Labs ...

Crypto This Week: Para Whale Gencar Akumul...