world

Apa Itu Stablecoin?

Aset kripto dikenal dengan sifat volatilitas harganya yang tinggi jika dibandingkan dengan jenis aset tradisional lainnya, seperti saham. Sedangkan aset kripto awalnya diciptakan sebagai alat pembayaran, sifat volatilitas ini menghadang impian tersebut. Di sinilah Stablecoin hadir sebagai aset kripto stabil yang memiliki volatilitas harga rendah.

Pengenalan

Berbicara tentang mata uang kripto, banyak yang percaya soal tingginya volatilitas harga aset tersebut. Nilai satu aset kripto bisa melonjak lebih dari 100% ketika beberapa jenis yang lainnya bahkan bisa turun serendah 99%. Hal-hal ini tidak bisa dihindari karena adanya sifat desentralisasi dari permintaan dan penawaran aset kripto. Banyak investor, retail dan institusi menginginkan hal yang lebih stabil untuk melindungi investasi mereka. Untuk mengatasi masalah ini dan untuk menarik lebih banyak investor institusional, Stablecoin diciptakan.

Menghilangkan sifat volatilitas tinggi, stablecoin diciptakan untuk mengikuti nilai atau harga dari aset stabil lainnya, seperti mata uang dunia nyata atau suatu komoditas. Nilai stablecoin diprogram mengikuti nilai stabil lainnya untuk menjaga volatilitas pergerakan harga tetap rendah dan menjaga sifat harga tetap, berlawanan dengan aset kripto lainnya yang fluktuatif.

Banyak sekali jenis stablecoin kripto, meskipun namanya stablecoin, beberapa diciptakan dengan algoritma yang berbeda-beda dan juga terikat dengan aset-aset yang berbeda. Sebagai contoh, stablecoin yang diikat dengan nilai mata uang akan lebih stabil dibandingkan stablecoin yang diikat dengan emas, karena, pergerakan harga komoditas emas itu sendiri.

Bagaimana Cara Kerja Stablecoin?

Stablecoin diciptakan untuk meniru nilai dari aset-aset lain. Hal ini bisa diprogram ke dua metode penjaminan yang berbeda. Pertama adalah Collateralized stablecoin dan yang kedua adalah Algorithmic stablecoin. Untuk mempermudah istilah ini, collateralized stablecoin adalah stablecoin yang nilainya diikat dengan aset lain. Sedangkan algorithmic stablecoin adalah stablecoin yang nilainya diprogram untuk mengikuti lebih dari satu aset lain atau tidak mengikuti nilai aset apapun dengan aturannya tersendiri.

Mari pahami masing-masing istilah di bawah:

Collateralized Stablecoin (Stablecoin yang terjamin)

  1. Jaminan uang tunai

Jenis stablecoin ini di didukung 1-banding-1 atau hampir 1-banding-1 dengan uang yang dikeluarkan pemerintah. Mata uang dunia ini disimpan secara aman sebelum pencipta stablecoin mengeluarkan stablecoin mereka di jaringan blockchain. Stablecoin dengan jaminan uang tunai dijalankan oleh entitas sentral dengan pihak lainnya yang teregulasi agar cadangan kas pencipta stablecoin tersebut bisa diaudit secara rutin.

  1. Jaminan kripto

Meskipun masih fluktuatif, sebuah aset kripto tetap bisa berfungsi sebagai jaminan untuk beberapa stablecoin. Perbedaannya adalah rasio penjaminannya harus over-collateralized demi menjaga nilai tetap harganya meskipun aset penjaminnya adalah kripto yang fluktuatif. Jumlah aset jaminan dalam kripto akan selalu lebih banyak dibandingkan suplai stablecoin. Jenis penjaminan ini mengarahkan harga stablecoin sedikit keluar dari nilai tetapnya jika kripto jaminannya terlalu sering mengalami fluktuasi harga.

  1. Jaminan komoditas

Stablecoin dengan jaminan komoditas didukung oleh aset yang dapat ditukarkan lainnya, seperti emas, berlian, minyak, bahkan nilai inflasi real-estate. Nilai jenis stablecoin ini terikat dengan harga dari komoditas yang mereka ikat atau pecahan sebagian dari nilai komoditas yang mereka ikuti.

Algorithmic Stablecoin (Stablecoin algoritmik)

Stablecoin algoritmik adalah stablecoin dengan algoritma atau kripto stabil dengan sistem penilaian sendiri untuk menjaga nilainya tanpa perlu cadangan atau audit tersentral. Tanpa cadangan aset, untuk menjaga nilai tetapnya atau permintaan dan penawarannya, biasanya stablecoin algoritmik berjalan dengan algoritma dan smart contract tertentu

  1. Rebasing algorithmic stablecoin

Untuk mempertahankan nilainya, stablecoin algoritmik rebase akan mengubah suplainya yang sudah ada. Model ini menstabilkan harga menggunakan ‘rebasing’ suplai dari sebuah stablecoin. Ketika harganya berfluktuasi, stablecoin rebase akan menambah atau mengurangi total suplainya, bukan harganya. Semakin banyak suplainya bertambah, semakin banyak pula investor yang akan menjual, yang berujung pada kembalinya nilai stablecoin rebase ini ke harga normal. Stablecoin rebase seringkali dikenal sebagai token elastis karena mekanisme suplai tokennya yang elastis.

  1. Seigniorage algorithmic stablecoin

Dalam keuangan tradisional, seigniorage adalah perbedaan nilai muka sebuah koin dengan biaya produksinya. Model ini menggunakan dua atau lebih timbangan aset kripto, satu untuk stablecoin dengan nilai tetap dan satunya lagi sebagai aset pemberi insentif. Suplai stablecoin tetap ini dapat antara diciptakan atau dibakar tergantung dengan harga dari aset pemberi insentifnya. Begitu pula aset pemberi insentif ini dapat diciptakan tergantung dari harga stablecoinnya.

  1. Fractional algorithmic stablecoin

Jenis ini menggabungkan fitur dari stablecoin terjamin dan stablecoin algoritmik. Stablecoin jenis ini menghindari over-collateralization dari mekanisme terjamin dan lebih sedikit risiko kustodian. Untuk menjaga nilai stabilnya, stablecoin fractional menggunakan dua metode disebut target collateral ratio (TCR) dan Effective Collateral Ratio (ECR). TCR digunakan untuk menciptakan stablecoin, ECR digunakan untuk mendapatkan stablecoin. Stablecoin algoritmik fractional bertujuan untuk menjaga nilai ikat yang lebih ketat dengan tingkat kestabilan harga yang lebih tinggi.

Contoh Stablecoin

  1. USDT, USDC, BUSD untuk stablecoin jaminan uang tunai

USDT, USDC dan BUSD semuanya disimpan dalam bentuk jaminan mata uang nyata, uang Dolar AS adalah contoh cadangan sebelum penciptaan stablecoinnya. Semakin banyak cadangannya, maka semakin banyak pula token yang bisa diciptakan. Meskipun kelihatannya cara ini menjadi cara paling aman dalam penciptaan stablecoin, kuasa atas stablecoin ini dipegang oleh otoritas sentral tertentu.

  1. DAI untuk stablecoin jaminan kripto

DAI adalah stablecoin yang mengikuti harga uang satu Dolar AS, yang didukung oleh aset-aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum, bukan uang Dolar AS seperti jenis stablecoin yang terjamin dengan uang tunai.

  1. PAXG untuk stablecoin jaminan komoditas

Nilai Paxos Gold terikat dengan komoditas dunia nyata yaitu satu ons troy emas batangan dari London Good Delivery, tersimpan di tempat penyimpanan kustodian yang rapat.

  1. Ampleforth (AMPL) untuk stablecoin algoritmik rebase

Ampleforth adalah stablecoin yang diikat dengan indikator konsumer Dolar AS tahun 2019 (2019 USD adjusted CPI). Ketika nilai Dolar AS 2019 berada di atas target AMPL, total suplai AMPL akan bertambah bersama dengan jumlah token yang disimpan. Hal ini kemudian menciptakan tekanan jual dan mengembalikan harga AMPL ke normal. Sedangkan saat nilai Dolar AS 2019 berada di bawah target AMPL, total suplainya akan berkurang bersama dengan semua token yang tersimpan. Hal ini kemudian menciptakan tekanan beli dan mengembalikan harga AMPL ke normal.

  1. BASIS Cash (BAC) untuk stablecoin algoritmik Seigniorage

Untuk menjaga nilai terikat $1, protokol BASIS Cash menyebarkan BASIS Shares dan BASIS Bonds kepada para holder untuk menjaga nilai terikatnya. BASIS Shares didistribusikan ketika harga BAC meningkat di atas $1 dan BASIS Bonds didistribusikan ketika harga BAC menurun di bawah $1.

  1. FRAX untuk stablecoin algoritmik fractional

FRAX menggunakan kedua jenis mekanisme penjaminan dan algoritmik. FRAX menggunakan token USDC dan FRAX Shares (FXS) mereka sendiri. Tergantung dari harga FRAX, biasanya sekitar 0.75 USDC dan $0.25 (dalam FXS) dibutuhkan untuk menjaga nilai dari satu token FRAX.

Contoh Penggunaan dan Kelebihan Stablecoin

Dapat digunakan sebagai pembayaran digital/kripto harian
Stablecoin juga jenis aset blockchain, yang bisa dapat dilacak melalui blockchain
Digunakan banyak investor retail dan institusi sebagai aset lindung nilai, terutama selama periode bearish kripto
Berfungsi sebagai aset perantara yang mengkonversi uang fiat ke aset kripto
Memungkinkan para investor untuk menghasilkan tingkat pendapatan pasif yang terkalkulasi
Sebagai investasi mata uang negara lain atau sebuah komoditas sebagai lindung nilai dari mata uang negara sendiri
Menciptakan likuiditas di dalam ekosistem blockchain dan DeFi

Ketika terlihat menjanjikan untuk menjadi mata uang digital masa depan, stablecoin masihlah sangat muda. Utilitasnya sebagai alternatif mata uang digital yang stabil terpenuhi, namun ketahan teknologi ini masih belum sepenuhnya teruji. Banyak proyek stablecoin yang sudah gagal terlepas dari betapa sempurna mereka diciptakan dan diprogram. Hingga sekarang, belum ada satupun stablecoin yang teregulasi oleh pemerintah manapun sebagai alat pembayaran yang sah, faktanya pemerintah justru sedang mengeksplor untuk menciptakan stablecoin mereka sendiri yang disebut mata uang digital bank sentral (CBDC).

Bagaimana Cara Beli Stablecoin?

Untuk mendapatkan stablecoin USDT, https://usenobi.com/en/prices/USDC  dan DAI kamu dapat membelinya langsung di aplikasi NOBI. Tidak hanya aktivitas jual-beli aset kripto, kamu juga dapat  menumbuhkan aset kripto favoritmu di NOBI, termasuk USDT, USDC dan DAI. Kamu dapat menyimpan koinmu sembari mendapatkan rewards menarik di NOBI Earn. Strategi ini adalah salah satu cara termudah untuk menghasilkan keuntungan hanya dengan memegang aset kriptomu. Tunggu apa lagi, yuk langsung meluncur ke  NOBI Earn dan mulai dapatkan rewards pertamamu dari sekarang!

Apakah artikel ini bermanfaat bagi kamu?

Bagikan :

Artikel Terkait

Topik Pilihan

Trading
Market Analysis
Learn
Investment
Getting Started
English
Crypto News
Crypto
Blockchain
Bitcoin
Altcoins

Moving Your Crypto Forward in One App

Artikel Terkait

Apa Itu Collateralized Stablecoin? Apa Saja Jenis-Jenis & Conto...

14/03/2023